Matakhatulistiwa.id – Pontianak- Warga Kota Singkawang mengeluhkan kondisi sungai yang kian memprihatinkan. Selain menimbulkan bau tak sedap saat musim kering, aliran sungai yang dangkal dan penuh tumbuhan rawa menjadi pemicu banjir saat hujan deras mengguyur Kota Singkawang.
Situasi ini menimbulkan keresahan, sebab bukan hanya dapat mengganggu kesehatan yang disebabkan air yang bau dari sungai Singkawang saat musim kemarau, namun saat musim hujan seperti sekarang juga resah khawatir air sungai yang sudah dangkal itu meluap dan membanjiri rumah warga sekitar.
Hal itu di ungkap akun media sosial Roby Sanjaya New, dalam akun facebook Roby Sanjaya New di media sosial merasa prihatin dengan kondisi sungai yang menjadi urat nadi kota Amoy ini.
Dalam postingan akun media sosialnya itu Ia merasa resah terhadap kondisi sungai Singkawang yang kian memprihatinkan. Keprihatinan berangkat dari 4 persoalan sungai Singkawang antara lain bau tak sedap saat musim kemarau, banjir saat musim hujan akibat sampah menumpuk dan semakin padatnya pemukiman di sekitar sungai yang menghambat arus aliran sungai Singkawang.
Ia mengajak masyarakat yang peduli terhadap kondisi tersebut, menggelar diskusi terbuka sebagai sarana mencari solusi mengatasi persoalan sungai Singkawang yang kian memprihatinkan.
“Ajakan diskusi terbuka untuk warga singkawang, sungai Singkawang urat nadi kota ini, ada masalah serius yang dihadapi sungai ini, bau tak sedap, banjir, sampah menumpuk dan pemukiman yang padat di pinggiran sungai, apakah kita diam, atau mencari jalan keluar solusi terhadap permasalahan ini”. Ajak Roby Sanjaya New salah seorang warga singkawang yang memantik diskusi terbuka masyarakat untuk mencari solusi terhadap persoalan tersebut di beranda media sosial yang ia bagikan pada, Jumat, (05/09/2025).
Menanggapi itu, Niken Tia Tantina, Anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Daerah Pilihan Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang merespon. Legislator provinsi Kalbar dari Fraksi PDIP ini sigap merespon keluhan dan ajakan salah seorang warga di dapilnya tersebut.
Ia mengaku telah mendorong hal itu sejak lama kepada pemerintah provinsi Kalbar untuk melakukan rehabilitasi dan normalisasi sungai singkawang. Ia mendukung dan mendesak pemerintah provinsi dan kota Singkawang untuk tidak tidak menutup mata. Menurutnya, persoalan sungai tidak bisa lagi ditangani setengah hati karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Ini bukan persoalan sepele. Bau busuk dan banjir yang terus menerus melanda warga Singkawang adalah bukti bahwa pengelolaan sungai masih lemah. Pemda harus serius, bukan hanya melakukan pembersihan sesaat, tapi menyusun program jangka panjang,” tegas Niken.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah berkolaborasi dengan pihak terkait, termasuk melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Selain itu, langkah strategis seperti normalisasi aliran, pengendalian sampah, hingga sistem drainase terpadu harus segera direalisasikan.
“Kalau ini dibiarkan, kerugian akan jauh lebih besar, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan masyarakat. Kami di DPRD siap mengawal, tapi eksekusinya ada di pemerintah daerah,”Imbuh Niken Tia Tantina saat diminta keterangan awak media. Minggu, (07/09/2025).
Legislator ini berharap suara warga ini benar-benar menjadi tekanan moral bagi pemerintah Kota Singkawang dan Provinsi Kalbar untuk mengambil langkah nyata, sehingga persoalan klasik bau tak sedap dan banjir tidak lagi menjadi cerita tahunan di Kota Singkawang.
Penulis : Sy
Editor : Rb
Sumber Berita : Rilis