Matakhatulistiwa.id | Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi melalui Seksi Haji dan Bimas Islam bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Melawi menggelar kegiatan Capacity Building sebagai Pengembangan Kampung Moderasi Beragama di lokasi wisata, Panorama Alam dengan tagline “Beda, Santai Kawan!”, Senin (25/11/2024).
SANTAI dalam tagline ini merupakan akronim dari Santun, Toleransi, Aman dan Indah. Tagline ini menjadi yel-yel yang memacu semangat peserta di setiap sesi.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari penyuluh agama Islam, Kristen, dan Katolik, perangkat desa, tokoh agama, guru, dan tokoh pemuda Desa Manggala.
Acara ini digagas oleh tim fasilitator dari Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Melawi dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, H. Subakir, S.Ag, M.Si.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, anti-kekerasan, toleransi, dan adaptif terhadap budaya lokal. Dalam bentuk permainan interaktif, peserta diajak memahami nilai-nilai moderasi secara menyenangkan sambil membangun kolaborasi antar lintas agama dan tokoh masyarakat.
Ketua Panitia, H. Muhammad Desi Asiska, yang juga menjabat sebagai Kasi Haji dan Bimas Islam, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program lanjutan setelah Desa Mannggala dicanangkan sebagai Kampung Moderasi Beragama.
“Kami berharap peserta yang hadir di sini bukan hanya sekadar memenuhi undangan, tetapi karena panggilan hati. Dengan keterwakilan lintas agama, kami optimis semangat moderasi ini akan menyebar ke masyarakat Desa Manggala, bahkan ke seluruh Kabupaten Melawi,” ujar H. Desi.
Dalam sambutannya, Camat Pinoh Selatan, Siswanto, mengapresiasi Kantor Kementerian Agama dan IPARI Kabupaten Melawi atas inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa Desa Manggala adalah representasi keberagaman Indonesia.

“Desa Manggala bisa disebut sebagai miniatur Indonesia karena terdiri dari berbagai suku, agama, dan etnis. Saya berharap Desa Manggala dapat menjadi pionir kampung moderat di Kecamatan Pinoh Selatan,” tutur Siswanto, bahkan Kabupaten Melawi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, H. Subakir, S.Ag, M.Si, dalam sambutannya sebelum membuka acara, menyampaikan apresiasi kepada tim IPARI yang telah mengonsep kegiatan ini dengan baik.
“Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk menumbuhkan semangat toleransi dan moderasi beragama. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Semoga Desa Manggala terus menjadi contoh kerukunan yang dapat menginspirasi desa lain,” ungkap H. Subakir.
Dalam suasana santai namun penuh makna, peserta aktif mengikuti permainan yang dirancang untuk mengeksplorasi nilai-nilai moderasi beragama. Para penyuluh agama dan tokoh masyarakat berdiskusi, berbagi ide, dan menggali pemahaman tentang pentingnya toleransi, anti-kekerasan, serta penerimaan budaya lokal sebagai bagian dari upaya menjaga kerukunan.

Acara ini berhasil memupuk semangat toleransi dan persatuan di Desa Manggala. Dengan dukungan berbagai pihak, Desa Manggala diharapkan menjadi pionir Kampung Moderasi Beragama, tidak hanya di Pinoh Selatan tetapi juga di Kabupaten Melawi.